Happy New Year 2012,
Lollipers! :)
Perayaan
tahun baru kali ini Fathul merasakan banyak perbedaan dari perayaan tahun baru
sebelumnya. Mau kenapa, Lollipers? Karena tahun ini aku merayakan detik-detik
pergantian tahun bersama teman-temanku. Kenapa menyenangkan dibandingkan
berkumpul bersama keluarga? Karena di dalam keluargaku ga ada tradisi perayaan
tahun baru (kasian banget ya)..
Walaupun
cuaca ga bersahabat, merayakan pergantian tahun di luar rumah sangat membuatku
bersemangat. Dan yang lebih membuatku lebih semangat lagi, aku akan melewati
detik-detik pergantian tahun bersama A’a Fathul yang paaaaaaaaaaaaaaaaaling aku
sayangi. Namanya A’a Noorman Ariandy :) aku belum lama mengenal A Noorman, dan
itupun tanpa sengaja. Tapi aku merasa sangaaaaaaaattt dekat sama A Noorman.
Setibanya di
rumah Correy, aku bersama teman-teman membakar jagung bersama. Seru,
kebersamaan sangat terasa saat itu. Kami punya satu jagung yang istimewa. Saat
kami mencuci jagung tanpa sengaja jagung tersebut terjatuh di bawah washtafel,
biar ga mubazir aku, Correy dan Firman cuci aja :D dan pada saat malam bakar
jagung sangat kebetulan Waketos kami, Abdul memilih jagung tersebut. Yaaahh
hitung-hitung hadiah istimewa dia karena sudah terpilih jadi Waketos :p
Sekitar pukul
20.30, aku dijemput nih sama A Noorman :D A’a nya mau ngajak aku jalan-jalan ke
tengah kota, bundaran besar tepatnya. Sampai di sana jalanan padaaaaaat banget.
Setelah dapat parkir, aku sama A’a jalan-jalan ke PALMA. SANGAT MENYENANGKAN. Aku
ga tau lagi harus berkata apa untuk mengungkapkannya.. :)
Di mana
pun kami berjalan, A Noorman selalu menggenggam tanganku erat. Dia sangat
menjagaku karena naluri kekakak-annya. Aku sangat merasa nyaman jika A Noorman :)
Aku sangat
merasakan perbedaan A Noorman saat itu. Mungkin karena kami sudah lama ga
ketemu semenjak libur sekolah. Aku sangat rindu padanya dan mungkin A Noorman
juga merasakan hal yang sama. Dan malam itulah untuk pertama kalinya lagi kami
bertemu.
Palangka
Raya diguyur hujan gerimis. Kami pun beranjak dari PALMA menuju Bundaran Besar.
Tak pernah A Noorman melepas genggamannya dari tanganku hingga kami tiba di
sebuah tempat jualan jagung. Sambil menunggu jagung bakar kami matang, kami
mengobrol sambil memandang kembang api yang bertaburan di angkasa. Baru kali
ini aku melihat kembang api seramai ini. Setelah jagung bakar matang, kami pun
makan bersama, dan kami minum Nü Green
Tea Honey. Satu botol berdua, ahhaaaa so sweet :))
Waktu
terus berlalu dan kami jalani bersama. Hingga saat A Noorman membeli terompet
untuk jam 12 malam nanti. Kami berjalan kembali untuk mencari tempat duduk agar
mudah untuk melihat kembang api pada malam puncak nanti. Dan kami menemukannya,
di depan Kantor Gubernur Palangka Raya. Band Ibukota yang datang yakni Hijau
Daun seperti hanya sebuah laluan saja. Semua orang ramai melihat kembang api
yang satu persatu meledak di atas sana. Dan tanpa terasa 5 menit lagi waktu
menunjukkan jam 12 dan artinya kembang api yang besar akan segera diluncurkan.
Ternyata
perkiraanku salah, setting jam tanganku terlambat 5 menit. Semua orang sudah
siap menghitung mundur.
10, 9, 8,
7, 6, 5, 4, 3, 2, 1...
Dan
kembang api bertaburan di mana-mana. Inilah hal yang baru pertama kali aku liat
dan alami. A Noorman tersenyum melihatku terdiam bengong melihat betapa megah
kembang api di sana.
Satu hal
yang aku takkan lupa, aku langsung menyalakan korek api dan berkata, ”Happy
Birthday A’a” :) A Noorman langsung
meniup api yang menyala sebagai tanda bertambahnya usia A Noorman. Wajah A
Noorman yang sumbringah tak dapat dia sembunyikan. Aku pun senang dapat membuat
A Noorman tersenyum bahagia. Aku juga sangat berterima kasih pada A Noorman
karena telah membuat tahun baruku kali ini sangatlah berarti. Mungkin A Noorman
juga tau betapa senangnya aku bisa melewati detik-detik pergantian tahun
bersama A Noorman :))) kami pun melanjutkan kembali melihat kembang api yang
seperti tak pernah berhenti bersahut-sahutan di sana dan di sini. Hari yang
gerimis tak membuat orang-orang mengurungkan niatnya untuk mengabadikan kembang
api tersebut. Semakin lama tanganku merasa dingin. A Noorman menggenggam
tanganku yang gemetaran dan aku bersandar di pundaknya. Aku merasa sedikit
hangat, dan nyaman :)))
Setelah
kembang api usai, tak lupa aku memberikan sesuatu untuk A Noorman. Sebuah kado
yang langsung saat itu juga A’a buka. A Noorman tersenyum melihat sebuah jam
tangan, dan membaca surat yang aku tulis. Aku senang dapat membuatnya bahagia
:)))
ﻔﺘﺢاﻠﺠﻨﺔ